sufficient for me is Allah; there is no deity except him.
on him I have relied, and he is the Lord of the Great Throne.
Quran:129
Pada awal bulan November Allah SWT menurunkan makhlukNya paling kecil yang tak nampak oleh mata telanjang bernama CORONA disebuah negeri yang tak pernah mengenalNya bahkan mendengar namaNya risau hujatan berdebaran serta para komunis ikut menyerabut berbagai celotehan.
Saat ini makhluk kecil itu memporak porandakan alam bahkan dunia apa ini yang disebut dengan Pandemi? Apakah ini cara alam menghancurkan berbagai kerugian dunia hingga tingkat global? Entahlah,jeritan kerisauan dimana-mana. Plastik terbungkus jasad mayat cukup banyak dalam hitungan singkat. Semua berlarian menghindari bahkan mencari pertolongan ditengah-tengah kerumunan.
Para pelajar yang berawal baik-baik saja di negeri orang kini menangis mengisolasi diri ingin memeluk erat bersama keluarga ditanah kelahiran namun menahan hanya karena melawan keegoisan untuk melindungi orang-orang tersayang ditanah kelahirannya. Bahkan ketika umroh maupun jamaah haji dilarang oleh otoritos Saudia untuk tidak melakukan aktivitias sementara ditengah kabah, mungkin kita mendengarnya tidak terlalu resah karena hanya orang mampu dan terpanggil yang bisa melakukannya.
Kita masih bisa beropini "Allah menutup pintu rumah besarNya hanya untuk kaum yang jauh dan Allah hanya memberi kesempatan pada pelayan sejati yang diperbolehkan bertawaf di baitul AtiqNya".
Namun,berita resmi sudah bertebaran bahwa MUI mengeluarkan fatwa pelanggaran dilarang sholat jumat,tarawih ramadhan,hingga pelaksankan sholat ied fitri bagi daerah terdampak corona yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Bertanya dalam renung.
Apakah engkau marah yaRabbh-ku yang Maha agung?
Ketika sebelum ini,
Masjid berdiri tegak menyabut kedatangan hambaNya namun selalu sepi...
Mushola berjejeran namun berdebu...
Tarawih ramai namun hanya di Awal ramadhan...
Lebaran lebih banyak yang disambut melalui pesan notif WhatApps tanpa bersilahturahim tatap muka...
Yarabbh..
Saat terbatasi lenggan jarak berjamaah dengan saudara seiman kami,baru menderih air mata memahami arti kehilangan yang sesungguhnya.
Betapa kesunyian terjadi dimana-mana,pengeras suara di masjid serta di mushola sudah lirih tidak terdengar lagi celoteh anak-anak dari pujian tetangga.
Jalanan mulai sepi,suara riang dan kemerduan anak-anak melantunkan ayat suci dirumahMu mulai sunyi...
Ketika dulu kami berlomba-lomba mengejar dunia,namun sekarang kami kebingungan tanpa arah saat semua hal yang selama ini kami abaikan ,sekarang berubah menjadi pelarangan.
Yarabbh,pesan cinta apa yang ingin Engkau sampaikan?
Atau memang sudah tak ingin Engkau melihat kami, mendengar keluh kesah kami, menatap tangis kami dan menyapa senyum bahagia kami di rumahMu ?
Ya Rabbh sekarang kami bisa merasakan bagaimana perasaan saudara kami di Uiyghur, Myanmar, Suriah dan Palestina yang harus berjuang untuk bisa berada di rumahMu
Sementara kami,
Malah sering dan seringkali malas menuju rumahMu yang hanya beberapa jengkal dengan aman dan tenang...
Ya Rabbh kini kami sadar arti silahturahmi yang dulu kami anggap hanya basa basi.
Sekarang kami tak bisa dalam keramaian tegur sapa dan forum dakwah yang mendatangkan banyak orang lagi...
Mahluk kecil tak nampak oleh mata...
Namun mampu menghancurkan tatanan kedamaian global.
Ya Rabbh jangan Engkau buat Ramadhan kami nanti akan terasa sunyi hambar.
Membayangkan tak ada sholat tarawih berjamaah, tadarrus ramai-ramai, dan membangunkan sahur sambil berkeliling kampung.
Apalagi membayangkan : tak ada lagi mudik berdesakan...
Jangan ya Rabbh...
Jangan ya Rabbh...
Jangan Engkau cabut nikmat yang berpuluh tahun kami nikmati namun telah kami abaikan..
Maafkan kami Rabbhi...
Maafkan kami...
Masihkah ada kesempatan lagi?
Bukankah Maha PengasihMu,
Melebihi MurkaMu pada kami ?
Ya Rabbh...
Hidupnya Mahluk Corona adalah semata mata atas KehendakMu.
Engkau yang menghidupkan segalanya..
Engkaupun yang mematikan segalanya..
Mohon Ya Rabbh
Panggil kembali mahluk corona ke tubuh tubuh hewan seperti sebelumnya.
Cukupkan tugas mereka untuk mengingatkan kami semua.
Hidupkanlah kami oleh nikmat barumu,berilah kami perlindungan hidayah agar senantiasa melaksanakan dengan keikhlasan melalui nikmatMu.
Aamiin Allhumma Aamiin....